KETERKAITAN BUDAYA DENGAN BAHASA : PENTINGNYA MEMAHAMI BUDAYA DALAM MEMPELAJARI BAHASA INGGRIS

Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa internasional. Sebagai bahasa internasional, bahasa Inggris digunakan secara luas di berbagai negara di dunia. 

Tujuan mempelajari bahasa Inggris adalah agar kita dapat berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan dengan benar dan dapat diterima. Artinya, dalam mempelajari bahasa Inggris kita tidak hanya dituntut untuk bisa menggunakan bahasa Inggris dengan tepat secara gramatikal, lebih dari itu kita juga dituntut untuk dapat menggunakan bahasa Inggris dengan benar dari sisi budaya dimana bahasa tersebut digunakan. Artinya kita harus memahami pada situasi seperti apa suatu kalimat diucapkan, pantas atau tidak pantas suatu pertanyaan di sampaikan.

Bahasa adalah bagian dari budaya. Mempelajari bahasa mau tidak mau harus diikuti dengan mempelajari budaya. Mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa asing tidak dapat dipisahkan dari memahami bagaimana bahasa tersebut digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menegaskan pada kita bahwa mempelajari bahasa tanpa memahami budaya nya akan menjadi kan orang tersebut “Si fasih yang bodoh”, (Bennet & Allen, 2003)

Pemahaman kita terhadap budaya Inggris mempengaruhi keberhasilan kita dalam penggunaan bahasa Inggris. Dengan hal ini menjadi sangat penting bagi kita sebagai orang Indonesia untuk memahami budaya dalam mempelajari bahasa Inggris agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi, mengingat banyak sekali perbedaan budaya di Indonesia dengan budaya di negara-negara barat.

Berikut ini beberapa perbedaan budaya yang perlu kita ketahui sehingga dapat menambah wawasan kita dalam mempelajari bahasa Inggris serta menambah toleransi kita terhadap budaya lain :

1. Jangan tanya kan hal-hal yang bersifat pribadi seperti :
What is your religion ? Apa Agama mu?
How old are you ? Berapa usia mu?
How much salary do you have? Berapa gaji mu?

Pertanyaan diatas sangat biasa dan wajar kita gunakan di Indonesia. Tapi sangat berbeda bagi mereka orang barat. Agama, usia dan gaji adalah sesuatu yang sangat pribadi.  Jadi kita tidak perlu menanyakan hal itu disana, bahkan pada kartu identitas kependudukan mereka juga tidak tercantum agama apa yang mereka anut. Menanyakan soal agama, usia dan gaji akan membuat mereka merasa tidak nyaman atau bahkan tersinggung. 


2. Jangan bertanya "Where will you go" ? Mau kemana?

Secara gramatikal, tidak ada yang salah dengan kalimat tersebut. Dimana kalimat tersebut menggunakan future tense. Namun dari sisi budaya, kalimat tersebut kurang dapat di terima bagi mereka yang biasa hidup di negara-negara barat. Menanyakan hal yang seperti ini akan menampilkan diri kita yang seolah olah terlalu ikut campur,dan ini sangat tidak baik menurut pandangan mereka. Padahal seperti yang kita ketahui bersama,bagi kita orang Indonesia menanyakan” Mau kemana?” adalah bentuk keramah-tamahan dalam bermasyarakat. Nah itulah pentingnya kita memahami budaya agar kita dapat membandingkan budaya kita di Indonesia dengan budaya mereka di sana.

3. Jangan memberikan statement buruk tentang penampilan seseorang. "This dress Isn’t suit for you". Baju ini gak cocok buat mu.

Jika kita perhatikan komunikasi orang-orang barat sehari hari akan kita temui begitu sering mereka menyampaikan pujian dan apresiasi. Baik itu karena penampilan, karena pemberian, karena pertolongan dan lain lain. It's amazing, you look so beautiful, how kind of you. Wonderful. Berkomentar buruk tentang penampilan seseorang dianggap sangat tidak sopan dan dapat membuat mereka tersinggung.

4. Jangan mengomentari tentang berat badan. "Oh,You are getting fat".

Eh,kamu tambah gemuk ya. Eh, kamu tambah kurus ya. Kalimat-kalimat ini sangat sering kita pakai di Indonesia,ntah itu kepada teman maupun keluarga. Namun jangan sekali kali kita ucapkan kalimat-kalimat yang arah nya mengomentari berat badan kepada orang-orang barat, tentu akan membuat percakapan menjadi tidak nyaman karena mereka akan tersinggung dengan statement seperti itu.

5. Di Indonesia, nasi adalah makanan pokok sehingga menjadi penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui secara detail tentang kosakata yang berhubungan nasi itu sendiri. Di sini kita mengenal ada nasi, ada beras, ada padi, ada kerak. Sementara di negara-negara barat tidak kita dapati variasi kosakata tersebut. Mereka hanya sebut rice untuk semua kosa kata di atas. Padi : rice, nasi : rice, beras: rice. Hal ini karena nasi bukan lah makanan pokok disana, sehingga tidak menjadi terlalu penting untuk memahami padanan kosakata tersebut.

Sama hal nya dengan kata “salju”, berhubung di Indonesia tidak ada salju sehingga tidak terlalu menjadi penting bagi kita untuk mengerti padanan-padanan kata dari kata “salju” tersebut. Sementara di negara-negara yang memang memiliki musim salju, mereka memiliki banyak padanan kata secara detail dari kata “salju”.
Snow : salju yang sudah berada di atas tanah dan membentuk kepingan putih.
Sprinkle : hujan salju yang ringan dan durasi nya hanya sebentar.
Flurry : salju yang turun dengan arah yang tidak tentu karena angin kencang.
Slush : salju yang sudah berada di atas tanah dan mulai mencair.
Sleet : salju yang turun bersamaan dengan hujan.

Demikian artikel tentang perbedaan budaya dalam mempelajari bahasa Inggris, semoga bermanfaat !





Comments

Popular posts from this blog

THE DIFFERENCE BETWEEN NEAR AND CLOSE : PERBEDAAN PENGGUNAAN NEAR DENGAN CLOSE

PASSIVE VOICE : PENGERTIAN, FUNGSI, RUMUS DAN CONTOH KALIMAT

PENGERTIAN, JENIS DAN CONTOH CONJUNCTION